Hearttalks
/ Journal
All you need is trust, and a little bit of pixie dust!
-Peter Pan
*click 'hearttalks' or 'journal' to navigate.
A good way to start the weekend! at 3:32 AM
Hari ini merupakan hari yang menyenangkan. Hore!
Tadi siang gue menemui si papah dan berjalan-jalan, seperti biasa gue merasa seperti gadis yang sedang pergi bersama om-om Cina (no offense, Chineses. Gue juga Cina dan gue bangga kok, hahaha. Cuma gak mirip aja gue sama doi, org gue keling begini, makanya gue ngomong gitu). Muter-muter MOI dan gue masih aja bingung ini mal kok gede amat, dan setelah itu nonton Merah Putih. Hmm filmnya bagus kok, lumayan, yaa kalo itu film mesti dinilai, gue kasi B+ deh. Nah kalo sutradaranya gue kasi A buat hasil casting yang sangat memuaskan mata para penonton wanita (sayang gue nontonnya sama papah, ga bisa diajak 'rarrr' bareng). Yaa masi baguslah kalo digabung tuh nilai, IPnya masih cum laude. Ahahah. Yang kurang menurut gue adegan perangnya aja sih. Ga tau karena itu cuma awal dari trilogi atau emang kurang. Tapi gue ngeliatnya kayak agak-agak 'gitu doang' aja tembak-tembakannya. Atau mungkin gue harus baca lagi sejarah Indonesia pada masa itu supaya gak sotoy, hahaha.
Pas udah di jalan mo pulang, eh si Bule nelfon ngajakin ikutan nonton sama anak-anak. Gue sih kan murah ya anaknya, ditambah lagi pengangguran, daripada muka gue lama-lama makin mirip monitor saking online mulu mending gue ikut dong. Puter balik lah gue ke La Piazza. Ketemu Bule, Damar, sama Ryan, terus nungguin Ruud sama calon adek iparnya si Michelle di La Terazza. Nunggu sampe mabok cuma modal kopi segelas, fruit tea, sama rokok. Kasian bener dah.
Akhirnya jam setengah 9 nonton Merantau. Udah beli tiket, masuk studio, duduk manis ngeliatin iklan-iklan. Bingung juga gue kok masih iklan aja padahal harusnya udah mulai.
Tiba-tiba..
Mbak-mbak 21: Maaf, bisa liat tiketnya bentar? Kita: Oh ini mbak. Mbak-mbak 21: Ini mah Merantau, studio 4 bukan disini! *seperti menahan tawa* Kita: ... Oh gitu ya, oke! *malu* Damar: Pelan-pelan aja keluarnya pelan-pelan..
sampe di luar..
Kita: HUAHAHAHAHAHA! Goblokkk!
Anyway, gue lebih suka Merantau. Sekali lagi kalo disuruh kasi nilai, hmm A- deh. A khusus buat Iko Uwaisnya yang oke berat. Slrrpp. Ahahaha. Tapi tetep aja menurut gue masi ada kurangnya sih, di beberapa adegan aja sih ada yang gak masuk akal. Ga usah diungkap ya, ntar spoiler dimaki-maki gue haha. Nonton sendiri ajalah. Overall bagus banget kok, adegan silatnya dijamin bikin melek! Cuma sebel aja gue sama endingnya. Hihh.
Abis nonton Merantau, kita makan nasi kucing di Rawamangun deket rumahnya Dito. Nongkrong bentar, terus pindah ke Kandang. Akhirnya gue liat juga yang namanya Kandang Babi, hahaha. Kandang Babi itu tempat ngumpulnya anak-anak, sebagian besar temen SMP gue sih, cuma ada yang gue baru kenal tadi juga. Jadi gue nyampah disana dengerin mereka cerita-cerita goblok-tapi-kocak-mampus, terus jam setengah 2 balik deh bareng Ruud. Haha sumpah mereka tuh menghibur banget deh (:
Well, akhirnya gue mengalami hari yang lebih aktif dan berguna dari hari-hari sebelumnya, hahaha. Si Bule sampe kasian ngeliat gue tiap hari kerjaannya cuma online doang. What a good way to start the weekend!
0 orang berkomentar. Mau?
'berdamai' dan 'berteman' at 1:36 PM
Saya baru belajar bahwa 'berdamai' dan 'berteman' adalah dua hal yang berbeda.
Kita (hampir) selalu bisa 'berdamai' dengan seseorang, tapi belum tentu bisa 'berteman'. Bagi sebagian orang, membangun pertemanan—setelah terlebih dahulu terjalin sesuatu yang lebih intim dan kemudian rusak—adalah hal yang nyaris tidak mungkin, terutama jika pertemanan itu memang tak pernah ada sebelumnya.
Masalahnya, saya tidak termasuk sebagian orang itu.
Saya emang gak bisa basa basi, saya gak menghabiskan sebagian besar waktu saya untuk sahabat-sahabat saya. Bahkan mungkin saya terlihat seolah-olah tidak menganggap mereka sangat penting. Tapi saya suka membangun pertemanan dengan siapa saja yang pernah meninggalkan kesan (apapun) di hidup saya, sesingkat apapun waktunya.
Tapi ternyata ada beberapa hal yang harus saya coba untuk mengerti, terima, dan relakan.
Pertama, jika seseorang meninggalkan kesan dan arti yang dalam di hidup saya, bukan berarti orang tersebut juga merasakan sebaliknya; meskipun saya merasa seharusnya saya meninggalkan kesan yang sama. Perasaan adalah sesuatu yang tidak bisa diatur oleh manusia manapun, maka saya juga gak bisa memaksakan untuk berteman dengan maksud agar saya tetap punya kesan di hidup orang tersebut.
Kedua, setiap orang punya fokus dan tujuan yang berbeda pada waktu-waktu tertentu di hidup masing-masing. Ketika sekarang saya terfokus pada keinginan saya untuk berteman dengan seseorang, siapa tahu orang tersebut malah sedang sibuk dengan tujuannya sendiri dengan fokus pada orang lain, sehingga dia tak peduli apakah akan berteman dengan saya atau tidak.
Ketiga, seperti yang telah saya sebutkan tadi, bagi sebagian orang pertemanan bukan sesuatu yang bisa dibangun dengan sengaja, melainkan sesuatu yang terbentuk dengan sendirinya. Apalagi jika orang yang ingin membangun pertemanan dengan mereka memang tidak punya arti yang sebesar itu sampai menimbulkan keinginan untuk menjaga keberadaannya di hidup mereka.
Saya sudah berusaha untuk berteman dengan masa lalu saya, tapi mungkin berdamai adalah yang terjauh yang bisa saya capai. Mungkin saya harus belajar ikhlas dan menerima ketiga hal di atas. Bahwa menjadi seseorang yang punya arti penting di hidup orang lain bukanlah sesuatu yang bisa dipaksakan.
Tapi ikhlas bukanlah hal yang mudah.
0 orang berkomentar. Mau?
Sisa JRL. at 3:51 PM
Oke. Kegiatan gue ber-JRL-ria selama tiga hari memberikan banyak hal.
Kelabilan (lagi), kemupengan gara-gara banyak kembang api dan orang peluk-pelukan, kepuasan nonton musisi-musisi dari Secondhand Serenade sampai Seringai, kenyamanan duduk di rumput malem-malem sambil nonton MEW dari jauh, kenikmatan ngebir sambil curhat (walaupun menyisakan muka merah dan badan gatel-gatel seperti biasa), kebangkrutan karena makanan dan minuman semuanya mahal,
dan ketidakjelasan perasaan dan pikiran sampai sekarang.
Grrrr.
0 orang berkomentar. Mau?
at 11:58 AM
Tiba-tiba gue pengen nyanyi lagu dangdut. Abis kata-katanya suka yahut.
0 orang berkomentar. Mau?
|
Disa Aditi Raissaputri Tannos. 18 November 1988. Belum tahu apa maunya, selain belajar lima bahasa,
menulis sastra, menghibur orang dengan nada, dan keliling dunia. Suka mengamati pengamen dan anak jalanan. Suka berteman, tapi pembosan.
Paling tidak suka dikekang. Bermasalah dalam mengatur apapun yang bisa diatur. (semoga) Sebentar lagi jadi sarjana.
takdungjes!
kirimi e-mail
facebook
Aruni
Ania
Ayuana
Deconsumption
Dea
Dheya
Dita
Epha
Epha 2
Fajri
Fardil
Galuh
Hesti
Jane
Jodie
Kiki
Kimi
Lana
Lani
Lhia
Melita
Mitun
Moko
Nindia
Nona
Nunu
Paneno
Psigoblog
Roro
Ruud
Sekar
Septa
Sigit
Tio
Yunda
Yuni
20070401 /
20070408 /
20070422 /
20070506 /
20070513 /
20070520 /
20070527 /
20070603 /
20070610 /
20071014 /
20080217 /
20080518 /
20080525 /
20080615 /
20081123 /
20090215 /
20090222 /
20090301 /
20090308 /
20090405 /
20090419 /
20090503 /
20090510 /
20090517 /
20090524 /
20090621 /
20090628 /
20090705 /
20090712 /
20090719 /
20090802 /
20090809 /
20090830 /
20090913 /
20090920 /
20090927 /
20091004 /
20091025 /
20091129 /
20091206 /
20091213 /
20100530 /
20100620 /
20100627 /
20100704 /
This blogskin is based on the one made by Mrs. Chuck Bass, with a lil' help of Chili with the basecodes. Thanks to Enlaced for the pretty icons and Tumblr for the inspirations.
© All Rights Reserved
|